Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail

GEMA RINDU DI HARI RAYA

 

Gema takbir membahana, menyambut sadar yang membawaku kembali dari senyapnya mimpi. Netra mengejap, mencoba menyempurnakan pandang. Namun, apa yang terjadi di mimpi itu, tak bisa aku bawa kembali ke realita.

Terdapat kekosongan di dalam atma, yang mana kekosongan itu mungkin akan terus berada. Perlahan kuresapi sejuknya embun di pagi, kunikmati hingga saat ia pergi terganti hangatnya mentari. Akan tetapi, lubang di hati tak mampu diberi kehangatan oleh sang penerang bumi.

Apa yang terjadi? Masih terus-terusan kucoba pahami. Meski dengan begitu, tidak akan bisa membuat mereka kembali. Rindu di sanubari kian meluap, hingga menetes tak bisa dibendung lagi.

Betul-betul tidak mungkin terjadi lagi, tidak akan pernah lagi. Suara serak nan berat itu, begitu kurindui. Namun, hanya terngiang membuat bendungan netra amblas ke pipi. Senandung di kala subuh yang selalu mengetuk telinga ini, kini tiada lagi.

Semua telah pergi dan aku hanya bisa terus-terusan merenungi, berusaha agar luapan rindu di dada ini mereda walau hanya sekedar menepi. Ayah... Ibu..., akankah kalian dapat merasakan tetesan rindu di dada ini? Atau setidaknya kalian tahu bahwa rindu ini, sungguh tak bisa kuredam lagi.


🕊️Ibnu Hadjar



Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.