Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
Postingan

IRONI KETULUSAN

 

Aku merindu pada temu yang berujung pilu, kemarin menggebu-gebu, sekarang membisu. Menaki realita sudah tak lagi baru, seakan terluka bukan hal tabu. Pernah di bawa terbang ke awan, hingga menjulang tinggi semua angan. Ditawarkan asmaraloka impian, tetapi ternyata sumber penderitaan. Atma dalam daksa ini sudah melebur pada cinta yang telah ditabur, namun yang kutuai adalah bunga kubur.

Indah, kelam, dan sendu yang berbaur. Waktu sudah terbuang begitu lama, akal pikiran sudah terdistraksi ilusi semata. Mengapa ini semua terjadi kepadaku wahai semesta? Begitu betah aku berdiri pada tempat yang sama. Aku ingin ruang untuk pulang, entah bertahan atau sampai menghilang. Lakon sesaat sudah begitu panjang, pengorbanan tak berguna banyak datang.

Tak terhitung lagi semua ratap tangis, seperti terang yang tiba-tiba gerimis, teringat tulusnya hati pada cinta yang manis, nyatanya hanya berakhir ironis. Wahai pesona yang dahulu aku puja, mengapa kau khianati rahayu dengan dusta? Janji setia yang hanya sandiwara, apakah aku terpelihara pada jalan sengsara?

Sekarang, aku cermati pesan tertera di atas luka yang menganga. Berharap tidak akan ada lagi pengulangan yang serupa.

 

 

 

🕊Ibnu Hadjar



Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.