Puan, mencintaimu adalah hal yang tidak pernah aku rencanakan.
Bahkan sebelumnya tidak terbesit sedikit pun untuk mengenalmu. Namun tanpa terduga,
tibalah masa di mana kita berdiri pada satu garis takdir yang sama; dekat, lalu
berujung terikat. Bukankah semesta begitu tak bisa ditebak? Berawal dari asing,
kini menjadi damping. Bersama merajut kasih dengan senda gurau menghiasi. Memicu
debaran selaras yang mampu menghangatkan hati.
Puan, aku tak pandai dalam mengungkapkan rasa, sebab lidahku
kelu saat ingin mengatakannya. Mungkin diriku tak bisa sesering dirimu dalam
menyatakan afeksi. Akan tetapi, melalui untaian aksara ini, aku ingin kamu tahu
bahwa aku mencintaimu bahkan tanpa alasan menyertai. Dan jangan tanyakan kepadaku
mengapa hal itu bisa terjadi. Karena sampai saat ini pun, aku belum menemukan
jawabannya.
Namun, aku sangat mensyukuri atas hadirnya dirimu yang telah mewarnai
hari-hariku.