Sebenarnya hadiah apa yang sedang Engkau persiapkan untukku, hingga perjalanan hidupku harus sesakit ini? Aku lelah, Tuhan. Lelah berjuang, lelah menahan beban, lelah meniti air mata yang terus mengalir. Setiap hari rasanya aku terjatuh, terluka, dan terpuruk di dasar jurang. Aku tidak tahu lagi jalan keluar, tak tahu apa yang harus kulakukan. Kenapa harus aku, Tuhan? Kenapa jalan ini harus sesakit ini? Apakah aku tak layak bahagia? Apakah aku tak pantas mendapatkan ketenangan?
Aku merindukan pelukan kasih yang menghangatkan, merindukan senyum tulus yang menyapa, merindukan kebahagiaan yang entah kapan datangnya. Aku mendambakan cahaya yang menerangi jalan gelapku, menuntunku keluar dari labirin penderitaan ini. Aku bertanya-tanya dalam hatiku, mengapa jalan ini begitu sulit, begitu penuh dengan rintangan yang menusuk?
Namun di balik semua keluh kesah ini, aku tetap percaya, Tuhan. Aku percaya Engkau punya rencana yang terbaik, rencana yang penuh kasih, rencana yang tak akan pernah mengecewakan. Meskipun aku tak selalu mengerti maksud-Mu, aku yakin ada sesuatu yang indah di balik setiap rasa sakit ini. Ada hadiah yang telah Engkau siapkan, hadiah terindah yang belum mampu kulihat.
Maka meski jalanku berduri, meski air mata tak henti menetes, aku akan terus berjuang. Aku akan tetap tegar, karena aku percaya di balik semua ini, tersimpan hadiah yang begitu berharga, hadiah yang tak ternilai. Aku akan menanti dengan sabar, dengan hati yang penuh harap, menanti saat Engkau mengungkapkan keindahan rencana-Mu. Menanti saat aku merasakan manisnya hadiah-Mu, yang hanya Engkau mampu berikan.
Dalam perjalanan ini, aku akan terus percaya, Tuhan. Bahwa setiap langkahku, meski terasa berat dan perih, adalah bagian dari perjalanan menuju sesuatu yang lebih indah. Sebuah hadiah yang lebih dari sekadar kebahagiaan duniawi, tetapi anugerah yang penuh makna, yang datang dari kasih dan kebaikan-Mu.